Liburutegia - Fitxa ikusi   Atal honi buruz gehiago jakiteko

Persepsi mahasiswa Aceh Gayo di Yogyakarta terhadap kesenian "Didong" sebagai media promosi pembangunan kesehatan Kabupaten Aceh Tengah

Dokumentua: Indonesiera. Liburutegian
Egilea(k)
Winarno
Izenburua
Persepsi mahasiswa Aceh Gayo di Yogyakarta terhadap kesenian "Didong" sebagai media promosi pembangunan kesehatan Kabupaten Aceh Tengah / penulis, Winarno ; pembimbing, Sumarni DW., M.Kes
Argitalpena
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada, 2005
Gaiak
Didong
Beste egileak
Universitas Gadjah Mada
Deskribapen fisikoa
x, 73 or.
Informazio formatua
Dokumentua
Kokapena
XDZ - Xenpelar Dokumentazio Zentroa
Eduki mota
Ikerketa
Background: “Didong” is a typical narrative art of Aceh Gayo community of Aceh Tengah District, Province of Nanggroe Aceh Darussalam which combines motion, dance and narration. There are moral and spiritual issues from it which can easily be understood by all levels of Gayo community. Its current position as traditional art is declining because of rapid development of electronic and printed media. Aceh Gayo students in Yogyakarta try to sustain “Didong” and create other variations of “Didong” naration which are related to concept of health development of Aceh Tengah District. Objectives: The study was aimed perception of Aceh Gayo students in Yogyakarta about “Didong” as promotion media for health development of Aceh Tengah Distric. Methods: The study used a qualitative approach with explorative design. It was conducted at Yogyakarta by taking students of Aceh Gayo who lived at Lut Tawar Dormitory, Pingit, Tegalrejo, Yogyakarta and some Gayo community prominent figures who had been living in Yogyakarta for long as subject of the study. The colection date to do with focous group discusion, indepth interview and observation. The date analisation with Miles and Huberman model. Triangulation source and metode to use validity and reability. Results: The result of the study showed that “Didong” still had strengths in aspects of facility, contents and driving force as traditional communication media for Gayo community.The students expectation of participation to health development be through promotion media Didong. The results was recomedation to beat and ritme Didong for development message, because Didong a universal media for Gayo Community. Conclusion: Students' positive perception about “Didong” as media of health development promotion was a strength in the process of development program converance which had to be implemented integratively by involving all in charge of development at Aceh Tengah.

Latar Belakang: Kesenian “ Didong “ merupakan seni bertutur khas masyarakat Aceh Gayo Kabupaten Aceh Tengah Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang terdiri dari kombinasi gerak, tari dan syair. Didalamnya terkadung pesan-pesan moral dan spiritual yang mudah dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat Gayo. Perkembangannya saat ini sebagai kesenian tradisional telah menurun, hal ini dipengaruhi oleh perkembangan media elektronik dan cetak yang begitu cepat. Mahasiswa Aceh Gayo di Yogyakarta berusaha untuk tetap mempertahankan kesenian Didong dan menciptakan variasi lain dari syair Didong yang berhubungan dengan konsep pembangunan kesehatan kabupaten Aceh tengah, Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui persepsi mahasiswa Aceh Gayo di Yogyakarta terhadap kesenian Didong sebagai media promosi pembangunan kesehatan Kabupaten Aceh Tengah. Metode penelitian: Penelitian menggunakan metode kualitatif yang disajikan secara deskritif dengan rancangan eksploratif. Penelitian dilakukan di Yogyakarta dengan subyek penelitian pada mahasiswa Aceh Gayo yang tinggal di Asrama Lut Tawar Pinggit Tegalrejo Yogyakarta dan beberapa tokoh masyarakat Gayo yang telah lama menetap di Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan FGD, wawancara mendalam dan observasi. Analisis data menggunakan Model Interaktif dari Miles dan Huberman.Validitas dan reabilitas menggunakan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian: Penelitian ini mengungkapkan bahwa kesenian Didong masih mempunyai kekuatan pada unsur sarana, isi dan penggerak sebagai media komunikasi tradisional bagi masyarakat Gayo. Harapan mahasiswa Aceh Gayo di Yogyakarta dapat dilibatkan secara aktif dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan melalui pengembangan kesenian Didong sebagai media promosi. Hasil penelitian ini merekomendasi untuk memodifikasi bait dan syair pada kesenian Didong untuk pesan pembangunan, karena kesenian Didong media universal bagi masyarakat Gayo. Kesimpulan : Persepsi positif dari mahasiswa Aceh Gayo terhadap kesenian Didong sebagai media promosi pembangunan kesehatan merupakan suatu kekuatan dalam proses penyampaian program pembangunan yang dilaksanakan secara terintegritas dengan melibatkan semua pelaku pembangunan di Aceh Tengah.

Datu-base honetan eskainitako informazioari buruz jakiteko, kontsultatu lege oharra